KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3 PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

 Durokhim, S.Pd.SD.M.Pd

CGP Angkatan 6 Kabupaten Rembang
Dokumen : Durokhim, M.Pd


Kreativitas hanyalah menghubungkan berbagai hal. Ketika Anda bertanya kepada orang-orang kreatif bagaimana mereka melakukan sesuatu, mereka merasa sedikit bersalah karena mereka tidak benar-benar melakukannya, mereka hanya melihat sesuatu. Sesuatu itu tampaknya jelas bagi mereka setelah beberapa saat. Itu karena mereka dapat mengkoneksikan pengalaman yang mereka miliki dan mensintesis hal-hal baru."

 -Steve Jobs-

 

Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini?

Mempelajari modul 3.3 tentang pengelolaan program yang  berdampak positif pada murid memberikan pengalaman yang baru  buat saya. Saya belajar bagaimana membuat program yang berpihak  pada murid, untuk mewujudkan murid yang berprofil belajar  Pancasila.

Tentunya saya merasa senang terhadap materi yang saya dapat pada  pada modul ini. Banyak hal-hal yang perlu saya perbaiki ketika saya  harus membuat program untuk murid. Dalam pembuatan program,  mulai proses perencanaan, eksekusi program dan evaluasinya  haruslah terkonsep secara jelas. Dengan mempelajari modul ini saya  semakin menguasai kompetensi sebagai guru penggerak terutama  pada kompetensi pengembangan diri dan orang lain

 

Apa Intisari yang didapatkan dari modul ini?

Kepemimpinan murid adalah kemampuan murid untuk mengarahkan  pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini,  mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi  dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman  mereka kepada orang lain dan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya  Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri,  maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), Pilihan (choice) dan  kepemilikan (ownership). Dalam proses pembelajaran mereka

Lewat suara, pilihan dan kepemilikan inilah murid kemudian  mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses  belajarnya sendiri

Tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya menyediakan ruang yang  menumbuhkan budaya di mana murid dapat menyuarakan suara mereka,  Menentukan pilihan dan kepemilikan. Bagaimana mereka melakukan niat  mereka dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.

Dengan menumbuhkembangkan kepemimpinan murid maka secara  bersamaan Kita sebenarnya juga sedang membangun karakter murid yang  mencerminkan profil pelajar Pancasila

KETERKAITAN DENGAN MODUL 1


KETERKAITAN DENGAN MODUL 2

 

Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

Mengelola program yang berdampak pada murid tidak terlepas  dari apa yang menjadi kebutuhan murid. Hal ini bisa dilakukan  dengan memetakan kebutuhan murid seperti kesiapan belajar  murid, minat belajar dan profil belajar murid.

Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional

Dalam merencanakan program yang berdampak pada murid  perlu mengintegrasikan pembelajaran sosial dan emosional di  dalamnya. Hal ini untuk mengembalikan kesadaran penuh  (mindfulness) murid, agar dalam melaksanakan program  sekolah murid dapat merasa tenang, focus, berempati,  termotivasivasi dan memiliki sikap tanggung jawab

Modul 2.3 Coaching

Coaching sangat penting dilakukan sebagai langkah untuk  menggali segala potensi pada murid dan menemukan sendiri  solusi atas permasalahan yang dihadapi ketika melaksanakan  program yang telah disusun.

KETERKAITAN DENGAN MODUL 3

Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin.

Pemimpin pembelajaran adalah orang yang mau  melakukan perubahan ke arah yang positif dan  senang berkolaborasi. Agar keputusan yang diambil bersifat efektif dan efisien terkait  rangsangan program yang ingin dilakukan,  tentunya keputusan tersebut harus memperhatikan 3 prinsip berpikir, 4 paradigma  pengambilan keputusan dan melakukan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan  sebagai pemimpin pembelajaran.

Modul 3.2 Pemimpin dalam  Pengelolaan Sumber Daya

Pengelolaan yang berdampak pada murid  hendaknya didukung oleh identifikasi aset/  modal yang dimiliki oleh sekolah. Sehingga pemanfaatan dan pengefektifan sumber daya  menjadi prioritas yang perlu diperhatikan oleh seluruh stakeholder yang ada

 

Perspektif saya tentang program yang berdampak pada  murid? Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan dilaksanakan dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat  berdampak positif pada murid?

Menurut saya, program atau kegiatan sekolah pada pengelolaan program tersebut melalui perencanaan yang matang dan diselenggarakan berdasarkan kebutuhan murid sesuai karakteristik lingkungan melalui memetakan sumber daya (modal aset) sebagai kekuatan atau potensi. Perencanaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan langkah BAGJA (B-uat pertanyaan, A-mbil pelajaran, G-ali mimpi, j-abarkan rencana, dan A-tur eksekusi), sehingga program-program tersebut dapat menumbuhkan kepimpinan murid yang akan dikembangkan, dan melibatkan murid dalam mendorong suara, pilihan dan kepimpinannya untuk mencapai sebuah kesepakatan. Sebagai contoh, pada program  Peduli Lingkungan Sekolah dengan Nama programnya yaitu “BESTi Mas” yang memiliki akronim (Bersih Sampah Tiga Menit Masyarakat Sekolah).

Langkah pertama yang dilakukan adalah :

1.     Berdialok dengan kepala sekolah untuk memaparkan program sehingga dapat didukung oleh semua kebijakan kepalah sekolah sebagai aset politik.

2.     Melakukan sesi dialog bersama murid kelas 4- 6 (Sasaran kelas tinggi) untuk menguatkan ide/gagasan pada tahap awal.

3.     Curah pendapat bersama murid kelas 4-6 untuk mengetahui program “BESTi Mas” (Bersih Sampah Tiga Menit Massyarakat Sekolah).dengan bekerja sama denga orang kantin

4.     Wawancara dengan orang kantin mengenai jenis-jenis sampah yang dihasilkan setiap harinya dan mengidentifikasi jenis sampah yang dapat didaur ulang.

5.     Curah pendapat bersama murid kelas 4- 6 untuk mengenai design dan model jenis produk yang dapat di buat melalui melalui pemilahan sampah kantin dan membuat desain dan model mengenai jenis produk yang dapat di buat melalui melalui pemilahan sampah.

Setalah merencanakan program yang berdampak bagi murid, melalui keterlibatan aktif murid, dan kolbaorasi dengan rekan sejawat, dan warga kantin, maka program tersebut akan di laksanakan dan dievalusi

Pada proses pelaksanaan, mengacu pada pertanyaan sebagai berikut hal ini bertujuan agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid, sebagai contoh program “BESTi Mas” yang memiliki akronim (Bersih Sampah Tiga Menit Massyarakat Sekolah).



Kapan pelaksanaan?

Kegiatan dilaksanakan secara rutin setiap hari untuk pengumpulan sampah secara terpilah, kegiatan dilaksanakan setelah istirahat pertama setelah bel masuk dibunyikan. Kemudian dengan pendampingan bapak ibu guru, murid melakukan aktifitas tiga menit jumput sampah secara terpilah. Kenapa terpilah karena sampah akan dimanfaatkan kembali untuk kerajian-kerajian yang berbagan sampah. Terutama sampah kantin.

Siapa yang terlibat?

Kegiatan ini melibatkan, murid-murid kelas 4-6, guru  dan orangtua murid serta orang-orang kantin sekolah.

 

Siapa yang bisa mengarahkan dan memantau saya dalam melaksanakan program “BESTi Mas” (Bersih Sampah Tiga Menit Massyarakat Sekolah).?

Mengajak rekan guru lain/KS/PS untuk mengobservasi keegiatan “BESTi Mas” saya setiap satu bulan sekali.

Apa indikator keberhasilan dalam program “BESTi Mas” (Bersih Sampah Tiga Menit Massyarakat Sekolah).ini?

Murid kelas 4-6  memiliki sikap peduli yang tinggi terhadap lingkungan, mampu menciptakan berbagai produk yang dihasilkan dari sampah.

Bagaimana evaluasinya?

Rekan sejawat, orang tua serta murid memberikan umpan balik atau masukan terkait pembelajaran sebagai bahan evaluasi pada kegiatan berikutnya



Penulis : 

Durokhim, S.Pd.SD.M.Pd

CGP Angkatan 6 Kabupaten Rembang


Komentar