Keterkaitan Antar Materi
Filosofi Ki Hadjar Dewantara sebagai pedoman menjalankan Visi perubahan
Ki Hajar
Dewantara menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat
alam dan kodrat zaman. pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai
kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat
zaman, pendidikan saat ini menekankan
pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad ke-21 sedangkan dalam
memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya murid di Indonesia yang
berbeda-beda dan beragam. Menurut KHD tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala
kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan
dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Begitu juga
dalam menjalankan peran sebagai guru penggerak, harus mengimplementasikan nilai
guru penggerak yang berpihak pada anak didik. Bagaimana implementasi sikap guru
yang berpihak pada anak didik ini? Wujud dari ke berpihak pada anak didik bisa
di lihat dari pengaturan ruang kelas, tempat duduk, desain gambar dan pajangan
karya siswa di kelas yang mendukung keberpihakan pada siswa. Bagaimana desain
pembelajaran yang sesuai dengan nilai berpihak pada siswa yaitu desain
pembelajaran yang menyenangkan, inovatif dan berpusat pada siswa. Bagaimana
percakapan kita dengan guru lain
atau topik diskusi adalah berfokus pada siswa. Apapun yang kita lakukan
dalam perubahan di sekolah hendaknya selalu berorientasi pada siswa.
Nilai keberpihakan pada siswa dalam mewujudkan visi
Dalam Modul 1.2 calon guru penggerak di bekali pengetahuan tentang 5 nilai yang harus dimiliki untuk bisa mewujudkan visi sebagai guru penggerak. Salah satu nilai yang utama adalah Berpihak pada murid. Dengan memegang teguh nilai yang berpihak pada murid dan mengaplikasikan nilai ini untuk mewujudkan visi perubahan, maka proses perubahan untuk mewujudkan visi murid yang merdeka belajar akan terwujud. Dalam modul 1.3 calon guru penggerak harus membuat sebuah visi untuk murid yang akan diterapkan dalam sebuah rencana perubahan dengan menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif model BAGJA. BAGJA sendiri adalah sebuah model perencanaan perubahan yang memiliki alur atau tahapan dari perencanaan perubahan hingga eksekusi atau aksi nyata yang dilakukan dalam mewujudkan perubahan yang diinginkan.
Profil Pelajar Pancasila sebagai sebuah tujuan
Sejatinya
profil pelajar pancasila merupakan nilai atau karakter anak didik yang harus
ditumbuhkan agar anak didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesuksesan hidup
bermasyarakat. Profil pelajar
pancasila merupakan sebuah kompetensi lulusan yang diharapkan dimiliki oleh
anak didik kita. Profil pelajar Pancasila berisi 6 karakter dan kompetensi yang
harus dimiliki anak didik kita, dan sebagai guru keenam karakter dan kompetensi
harus kita tumbuhkan di ruang kelas dan sekolah dengan berpijak pada konsep
bagaimana karakter bertumbuh. Untuk mewujudkan perubahan pada diri siswa dan
mewujudkan siswa dengan keenam karakter profil pelajar Pancasila, seorang guru
harus mengelola perubahan di kelas, memulai perubahan dengan melibatkan semua
komponen pemangku kepentingan di sekolah, memetakan semua potensi atau kekuatan
positif yang dimiliki oleh siswa, guru, dan semua pemangku kepentingan. Dengan
berkolaborasi dan melibatkan semua aset, maka perubahan atau usaha penumbuhan
karakter Pancasila melalui usaha membuat aturan/ regulasi sekolah dan
menerapkan kebiasaan-kebiasaan baik /budaya sekolah yang mencerminkan karakter
profil Pancasila, maka kita akan bisa menumbuhkan karakter tersebut dalam diri
anak didik.
Pendekatan Inkuiri Aspiratif Sebagai Strategi Mewujudkan
Visi
Setelah
memahami bagaimana Filosofi pendidikan Ki Hadjar sebagai landasan pedagogis
dalam melakukan perubahan menuntun anak didik sesuai kodrat nya, dengan
melaksanakan nilai dan peran guru penggerak yang selalu berpihak pada anak
didik. Maka untuk melaksanakan perubahan pola didik kita dari pola lama menuju
pola didik yang sesuai Filosofi Ki Hadjar Perlu sebuah strategi yang tepat
untuk Mewujudkan perubahan. Pada modul 1.3 itu para CGP diperkenalkan dengan
strategi untuk mengelola perubahan tersebut yang dikenal dengan Pendekatan
Inkuiri Apresiatif.
Untuk
mewujudkan perubahan dengan menggunakan pendekatan kolaboratif IA, seorang guru
harus memahami bahwa pendekatan ini berbasis pada kolaborasi, dengan melakukan
pemetaan komponen pemangku kepentingan di sekolah sebagai sebuah aset atau
sumber daya untuk membangun kekuatan positif mewujudkan visi murid.
Rumusan Visi Untuk Murid
Pada Modul 1.3
ini, calon guru penggerak diharapkan menyusun sebuah visi untuk murid yang
diharapkan langsung bisa diwujudkan dalam sebuah aksi nyata yang akan
diaplikasikan di sekolah. Sehingga saya menyusun visi utama dan juga visi -visi
turunan dari visi utama untuk lebih memudahkan dalam mengimplementasikan visi
tersebut dalam sebuah aksi nyata sehingga perubahan menjadi terencana dan
terukur.
VISI UNTUK MURID
Menumbuhkan
dan Berbudaya
Mewujudkan generasi yang berkarakter profil pelajar pancasila dan Berbudaya
Prakarsa perubahan:
Mewujudkan generasi yang cerdas,terampil,berbudi luhur, berwawasan lingkungan dan
Berbudaya dengan pembiasaan disekolah yang berkarakter.
Perubahan yang Paling diperlukan di Sekolah/ di Kelas
berkaitan dengan Visi untuk murid
1.
Menumbuhkan kreativitas siswa
2.
Menumbuhkan
semangat menjaga lingkungan
3.
Meningkatkan keaktifan siswa belajar
4.
Meningkatkan kolaborasi antar siswa
5.
Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap lingkungan sekolah
lima perubahan yang diperlukan di sekolah
Untuk memulai perubahan hendaknya dimulai dari hal yang
kecil, karena sejatinya perubahan membutuhkan tahapan. Dari keberhasilan di
setiap tahapan maka akan menghsilkan perubahan dalam lingkup yang lebih luas
Untuk merencanakan dan mewujudkan perubahan menjadi sebuah
aksi nyata, maka Visi untuk murid yang dibuat akan di wujudkan dalam sebuah
rencana tahapan BAGJA sebagai langkah pemandu mengelola perubahan yang
diinginkan. Untuk mewujudkan visi besar atau visi utama , saya memulainya
dengan mengelola perubahan kecil dimulai dari bagian
atau elemen dari visi utama tersebut sebagai tahapan awal mewujudkan visi untuk
murid.
Tahapan BAGJA
|
TAHAPAN |
Pertanyaan |
Daftar
Pertanyaan yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan |
|
B-uat
pertanyaan utama (Define) |
Apa yang
harus saya lakukan: untuk
meningkatkan kesadaran murid terhadap gerakan peduli peduli sampah dan
pemanfaatannya. |
sekolah Berdiskusi
dengan guru dan tendik untuk menentukan solusi Memberikan
penyuluhan kepada murid akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan |
|
A-mbil
pelajaran (Discover) |
Program apa yang sesuai untuk
membiasakan murid agar dapat membuang dan memilah sampah sesuai dengan
jenisnya serta pemanfaatan sampahnya? Apa dampak
dari program itu yang dapat dirasakan langsung oleh warga sekolah? |
1.Berdiskusi
dengan guru lain kepala sekolah serta warga masyarakat. 2.Menyiapkan
tempat sampah sesaui dengan pemilahannya 3.
Membuat bank sampah dan membuat tim
Pengolaan sampah |
|
G-ali mimpi (Dream) |
Apakah program “kurangi sampah plastik hidup jadi
asyik” dapat berjalan? Apa inovasi
yang dapat saya lakukan untuk mengurangi sampah? Ketrampilan
apa yang dapat saya terapkan untuk memanfaatkan limbah sampah? |
1.
Memfasulitasi anak dengan wadah pengganti plastik 2. Mengadakan
ekstrakurikuler untuk kaderisasi pemanfaatan sampah. 3. Berdiskusi
dengan kepala sekolah, guru dan walimurid untuk mencari solusi-siolusi
lainnya |
|
J-abarkan
Rencana (Design) |
Bagaimana
prosedur menjalankan program “Kurangi sampah palastik hidup jadi asyik” Ketrampilan
apa yang dapat saya terapkan untuk memanfaatkan limbah sampah? |
Dengan
menyediakan fasilitas tempat minum dan makan disetiap kelas per siswa. Mengadakan
pelatihan pemanfaatan sampah misal membuat ecobrik, membuat pupuk kompos, dll |


Komentar
Posting Komentar