Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif olehseluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat:
1.
Memahami, menghayati, dan mengelola emosi
(kesadaran diri)
2.
Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan
diri)
3.
Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain
(kesadaran sosial)
4.
Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif
(keterampilan berelasi)
5.
Membuat keputusan yang bertanggung jawab.
(pengambilan keputusan yang bertanggung
jawab)
Tujuan Pembelajaran Sosial Emosional adalah melatih kompetensi sosial emosional peserta
didik sehingga tercapai keseimbangan antara kompetensi akademik dan sosial
emosional yang dapat mengantarkan mereka menjadi individu-individu yang selamat
dan bahagia.
Pembelajaran Sosial Emosional dalam kerangka CASEL
ini mencakup 5 komponen yaitu: Kesadaran Diri (Self Awareness), Pengelolaan
Diri (Self Management), Kesadaran Sosial (Social Awareness), Kemampuan
Berinteraksi Sosial (Relationship Skills), Pengambilan Keputusan Bertanggung
Jawab (Responsible Decision-Making).Memberikan Pemahaman , penghayatan
dan Kemampuan untuk mengoelola emosi
Bagaimana
Penerapannya ?
- Rutin
( diluar waktu belajar sekolah )
- Terintegrasi
dalam pembelajaran
- Protokol
( sesuai dengan budaya atau aturan sekolah )
KONEKSI
ANTAR MATERI
Visi misi CGP sesuai dengan nilai dan peran yang
ingin dicapai yaitu membangun profil pelajar Pancasila melalui budaya positif
dalam ekosistem sekolah yang memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid
hingga tercapai merdeka belajar sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman
dalam filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dan praktek pebelajaran yang
berhamba pada anak melalui pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial
emosional ( PSE ).
MINDFULNESS
--------- EMPATI ----------- RESILIENSI
Paradigma
Ki Hajar Dewantara
Nilai dan
Visi Guru Penggerak :
Pengambilan keputusan di mulai dari System Limbic ( Pengelolaan Emosi )
Praktik
pembelajaran yang berpihak pada murid :
- Pembelajaran
Diferensiasi
- Pembelajaran
Sosial Emosional
- Profil
Pelajar Pancasila
Sebelum mempelajari modul ini, saya
berpikir bahwa Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) dapat kita lakukan melalui
pembiasaan-pembiasaan positif di sekolah. Tolok ukur pembelajaran
sosial emosional ini juga tidak jelas, tidak ada refleksi ataupun evaluasi dari
kegitan Pembelajaran Sosial Emosional ini. Setelah
mempelajari modul ini, ternyata Pembelajaran Sosial Emosional dapat dilakukan
melakui pembelajaran eksplisit di kelas, pembelajaran sosial emosional ini
merupakan pembelajaran kolaboratif dari guru, murid, warga sekolah, orang tua
dan lingkungan masyarakat. Peningkatan kompetensi sosial emosional juga akan
berdampak pada peningkatan kompetensi akademik murid.
Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan
lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah
agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis
(well-being), 3 hal mendasar dan penting
yang saya pelajari adalah: (a) Peningkatan 5 Kompetensi Sosial dan Emosional
(KSE), (b) Lingkungan belajar yang suportif, (c) Peningkatan sikap positif dan
toleransi murid terhadap dirinya, orang lain dan lingkungan sekolah.
Berkaitan
dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:
a. Bagi murid-murid : Melakukan PSE secara eksplisit, memberikan teladan yang baik, memberi kegiatan pembiasaan yang dapat meningkatkan KSE murid, melakukan kontrol dan evalusi terhadap KSE para murid.
b. Bagi rekan sejawat: menjadi teladan yang baik, melkukan diskusi kolaborasi untuk menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, melakukan kegiatan bersama untuk menguatkan KSE rekan-rekan sejawat.
Terimakasih
SALAM DAN BAHAGIA



Komentar
Posting Komentar